Sabtu, 03 Maret 2012

Men-Diiagnosis Permasallahan Perangkat yang Tersambung Jariingan Berbasiis Luas (WAN)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Men-Diiagnosis Permasallahan
Perangkat yang Tersambung
Jariingan Berbasiis Luas (WAN)
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
KODE MODUL
NTW.MNT.201.(2).A
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Men-Diiagnosiis Permasallahan
Perangkat yang Tersambung
Jariingan Berbasiis Luas (WAN)
PENYUSUN:
DRS.MAHYUNIS, MT
Tim Fasilitator:
1. Cucu Sukmana
2. Kwarta Addimphrana
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
KODE MODUL
NTW.MNT.201.(2).A
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
Modul NTW.MNT.201(2).A
PERISTILAHAN/ GLOSSARY
WAN : Wide Area Network
Cleint : Komputer / user yang selalu mengikuti server
atau komputer induk
IP : Internet Protcol
tool yang digunakan untuk mengatur struktur
atau tata letak file sehingga akan mengurangi
fragmentasi sebuah space hardisk.
Server : Komputer Induk untuk mengatur system kerja
jaringan
CPU :
Komponen ini merupakan otak dari komputer,
kecepatan dan kecerdasan prosessor
tergantung dari kecepatannya
Switch Hub : perngkat untuk pembagi system jaringan
komputer
Expansion card : merupakan komponen tambahan yang
terpasang pada komputer
Modul NTW.MNT.201(2).A 1
BAB. I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung
jaringan berbasis luas (WAN) merupakan modul teori dan atau
praktikum yang membahas dasar-dasar mendiagnosis permasalahan
perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas. istilah umum untuk
peralatan Wireless LAn, yang juga dikenal dengan WLAN, biasanya
peralatan WiFi (WirelessFidelity) mengadopsi standar keluarga IEEE
802.11, yang didukung oleh banyak vendor.
Mengapa kita menggunakan infrastruktur wireless Internet? Pada
dasarnya ada beberapa jawaban sederhana, seperti:
1. Wireless untuk mem-bypass saluran telepon yang mahal dan amat
lambat untuk mengakses Internet.
2. Wireless sangat mudah diinstalasi, dapat dioperasikan dengan
biaya yang relative murah, dan tidak perlu bergantung pada
infrastruktur Telkom.
3. Karena WiFi pada dasarnya Wireless LAN, karena itu dia bekerja
pada kecepatan yang cukup tinggi, yakni 1-22Mbps, bagi peralatan
yang mengikuti standar IEEE 802.11b.
4. Karena standar IEEE 802.11 adalah standar yang terbuka (open),
peralatan WiFi sangat mudah diperolah di pasa. Pada saat ini harga
sebuah card WLAN masih sekitar 3 sampai 4 kali harga sebuah card
LAN UTP. Akan tetapi, harga terus jatuh dan menjadi murah.
Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu Mengidentifikasi
masalah fungsionalitas jaringan pada perangkat (misalnya manageable
switch dan router) melalui gejala yang muncul, memilah masalah
berdasarkan kelompoknya serta mengisolasi permasalahan.
Modul NTW.MNT.201(2).A 2
Kegiatan Belajar 1: Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas
Jaringan pada Perangkat Melalui Gejala yang Muncul
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengetahui jenis-jenis gangguan pada
Jaringan berbasis luas/Wire Less.
2) Peserta diklat mampu mengetetahui Performance dan kondisi
perangkat yang terhubung jaringan berbasis luas/Wire Less.
b. Uraian Materi
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan
luas atau Wire Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan
oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan
ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami
gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau
gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung
dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau WAN.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
adalah:
1) Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan
yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau
mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat
mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita
gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita
gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan
peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless
Modul NTW.MNT.201(2).A 3
yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik
mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita
gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi
jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/radio
workstation maupun di rooter server.
2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat
WireLess disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam),
terjadi dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan
dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar
juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya perawatan
yang berkala.
3) Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software
yang ada di Server atau PC client,ganguan ini bisa disebabkan
oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik IP ( Internet
Protocol ),tidak jalannya proses proxy server pada server, dan
masih banyak lagi jenis ganguan software lainnya, solusinya
adalah Admin harus menguasai standart server dan client.
Instalasi Jaringan di dalam ruangan
Tampak pada gambar adalah komputer yang berfungsi sebagai
gateway untuk operasi 24 jam ke Internet dari rumah saya. Komputer
tersebut adalah Pentium I 166MHz dengan memory 64Mbyte RAM.
Saya menggunakan Linux Red Hat 9.0 sebagai system operasinya.
Pada operasi normalnya, komputer tersebut beroperasi dengan mode
text tanpa Graphical User Interface (GUI) yang akan banyak
menghabiskan memory.
Modul NTW.MNT.201(2).A 4
Antenna luar untuk memperpanjang jarak jangkau
Komunikasi diletakan di atas atap klem ke pipa ledeng sepanjang 2
meter yang ditanam ke beton di dinding rumah saya. Antenna tersebut
adalah antenna parabola dengan gain 19dBi; sebetulnya terlalu besar
untuk mencapai akses point yang jaraknya hanya 1 kilometer dari
rumah saya.
Gateway Pentium I tersebut diberi card Ethernet tanbahan untuk
disambungkan ke jaringan komputer local (LAN). Tampak pada
gambar adalah tempat kerja saya yang terdiri dari banyak komputer
yang tersambung ke jaringan local dan ke Internet melalui wireless
Internet melalui gateway Pentium I tersebut. Semua PC dapat secara
simultan mengakses internet melalui jaringan tersebut.
Perangkat dasar WAN /Wifi
a. Antena Grid 2,4 Mhz/Omni 19 Dbi
b. Radio Outdoor/Indoor
c. Wire Less Router
d. Kabel UTP
e. Conector RJ 45
f. Switch Hub
c. Rangkuman
Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis
luas atau wireless dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian
perangkat hardware/software yang kemungkinan mengalami
kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan
secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi
yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan berbasis
Modul NTW.MNT.201(2).A 5
luas/wireless yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan
berbasis luas dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang
berkala diharapkan sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut
akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja
secara normal.
d. Tugas
1) Perhatikan dan catatlah kondisi peralatan yang digunakan dalam
jaringan berbasis luas/wireless pada saat bekerja secara normal!
2) Periksa dan catatlah secara hardware dengan mengindikasikan
bahwa jaringan berbasis luas/wireless tersebut sudah dapat
bekerja dengan baik serta alasannya!
3) Periksa dan catatlah jenis topologi fisik jaringan yang digunakan
dalam laboratorium anda, jenis kabel dan indentifikasikan IP
(internet protocol) yang digunakan oleh radio atau Wire less router.
Nb: Jika disekolah anda tidak mempunyai WAN (Wide Area
Network) dapat digantikan dengan WireLess Router, untuk instalasi
di Lab komputer sekolah
e. Tes Formatif
1) Sebutkan peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun
sebuah jaringan berbasis luas/wire less beserta fungsinya masingmasing?
2) Dalam Jaringan berbasis luas/wireless apakah perlu dilakukan
perawatan? Kalau perlu berapa jangka waktu perawatannya?
Mengapa harus dilakukan perawatan? Pada bagian apa saja?
Modul NTW.MNT.201(2).A 6
f. Kunci Jawaban Formatif
1) Peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah
jaringan berbasis luas beserta fungsinya masing-masing adalah:
a) Antena Grid 2,4/Omni 19dbi
Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan
mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4
Mhz.Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau
internet.
b) Radio outdoor/indoor
Berfungsi menghubungkan proses input/output frekuensi 2,4
MhZ ke Ethernet Card ( Eth0 ) atau komputer.
c) HUB/switch
Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data
bagi kartu jaringan (Network Card).
d) Wire Less Router
Bisa juga berfungsi menjadi switch hub dan sebagai radio
indoor dimana menghubungkan frekuensi 2,4 Mhz ke PC
( Personal computer).
e) Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung
antara komputer client dengan komputer client yang lain atau
dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk
jaringan.
Modul NTW.MNT.201(2).A 7
2) Perlu, jangka waktunya sebulan, jika tidak ada perawatan maka
perangkat wire less akan cepat rusak dan dapat mati total, pada
bagian radio outdoor/indoor, wireless router dan mengatur radio
tersebut melalui software sesuai merk radio/ wire less.
g. Lembar Kerja
Alat dan bahan
1) Tang, obeng plus/minus untuk merakit dan memasang antenna,
lalu alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
2) Kabel UTP dan conector RJ45 serta klimping Tools untuk
memasang RJ 45 ke kabel UTP.
3) Radio Indor/Out door lengkap dengan Driver/aplikasinya.
4) Wire Less Router.
lalu koneksikan dengan komputer yang mempunyai sistem operasi,
lalu masuk ke dalam aplikasi web browsing, lalu ketik ip wireless pada
address yang biasanya setiap wire less router mempunyai IP:
192.168.1.1,lalu setting IP local sesuai dengan IP local yang sudah
ditentukan menurut classnya, Tugas ini adalah untuk sekolah yang
tidak mempunyai WAN (wide area network) di sekolahnya.
Jika sekolah mempunyai WAN (Wide Area Network) maka, lakukan
instalasi Radio,dengan cara pasang antena omni atau grid 2,4 Mhz
pada tower, lalu coneckan kabel UTP pada radio
indoor/outdoor.Setelah anda melihat lampu power, LAN (eth), dan
lampu signal (berkedip) maka instalasi radio telah anda jalani dengan
baik.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Modul NTW.MNT.201(2).A 8
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatanbelajar.
5) Letakkan antena/radio/wireless pada tempat yang aman.
6) Pastikan antena/radio/wireless dalam keadaan baik, semua kabel
penghubung terkoneksi dengan baik.
7) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat antena/radio/wireless (magnet,
handphone, dan sebagainya).
8) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas
antena/radio/wireless.
9) Gunakanlah antena/radio/wireless sesuai fungsinya dengan hatihati.
Langkah Kerja
Jika sekolah yang tidak mempunyai Wan (Wide Area Network)
1) Wire Less Router dikoneksikan dengan komputer yang
mempunyai sistem operasi menggunakan kabel UTP.
2) Periksa kabel UTPnya, karena kabel tersebut sebaiknya Cross.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik (tidak
longgar) pada Wire less Router ke Server/workstation (client).
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub
dan komputer workstation (client) ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root)
dengan user name dan pasword admin.
6) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server
dan client.
Modul NTW.MNT.201(2).A 9
7) Periksa IP wire Less Router melalui web browsing lalu ketikkan IP
wire less 192.168.1.1.
8) Muncul tampilan Web wire less, lalu gantikan Passwordnya.
9) Rapikan dan bersihkan tempat praktek
Jika sekolah yang mempunyai WAN, maka:
10) Rakit Antena grid 2,4 mhz.
11) Periksa dengan benar rakitanya, jangan sampai terbalik
memasang arah polarisnya.
12) Kencangkan semua baut –baut nya.
13) Periksa radio indoor/outdoor dalam kondisi baik.
14) Sambungkan radio dengan antenna menggunakan kabel UTP
dimana kabel tesebut harus diposisi croos.
15) Periksa lampu radio apakah hidup lampu powernya.
16) Periksa lampu LAN (eth) apakah hidup.
17) Perika lampu frekuensi radio hidup (berkedip)
18) Jika ketiga lampu sudah dalam keadaan hidup maka radio
berjalan dengan baik.
19) rapikan tempat kerja anda.
Modul NTW.MNT.201(2).A 10
Kegiatan Belajar 2: Memilah Masalah Berdasarkan Kelompoknya
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengklasifikasi perangkat WAN pada
pengoperasian
2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis
permasalahan yang ada pada hardware.
3) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis
permasalahan yang ada pada software.
b. Uraian Materi
Peralatan WLAN untuk Instalasi Luar Ruang
Pada berbagai kasus, kemungkinan konfigurasi instalasi dapat sangat
bervariasi. Pada dasarnyakita membutuhkanempat buah komponen inti
untuk mem-bypass infrastruktur Telkom yaitu:
· PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium II 64Mbyte RAM
dengan system operasi Linux agar cukup reliable.
· WLAN Card, menggunakan card PCI dengan antenna external.
Untuk solusi yang lebih murah, menggunakan card USB yang
memiliki built-in antenna. Dengan menambahkan reflector pada
USB card tersebut, jarak beberapa kilometer. Perlu dicatat bahwa
tidak semua card WLAN dirancang untuk keperluan outdoor,
sebagian card dirancang hanya untuk keperluan indoor.
· Bagi anda yang menggunakan card PCI, untuk menyambungkan ke
antenna external dibutuhkan kabel pig tail untuk sambungan ke
kabel coax. Kabel coax biasanya diusahakan tidak lebih dari 10
meter untuk menjaga agar redaman tidak terlalu besar. Sebetulnya
akan lebih murah dan tidak meredam terlalu banyak sinyal jika
menggunakan card USB WLAN, karena tidak perlu lagi
menggunakan kabel coax.
Modul NTW.MNT.201(2).A 11
· Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi
wireless internet. PAda dasarnya anda membutuhkan sebuah
antenna luar di frekuensi 2.4GHz. Jika anda ingin membuat sendiri
antenna luar 2.4GHz, Anda dapat memerikasanya di
http://www.google.com menggunakan keyword “homebrew 2.4
GHz antenna” – anda akan memperolah banyak informasi tentang
berbagai teknik untuk membuat sendiri antenna luar untuk 2.4GHz.
Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang
sudah built-in, perlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak
menjadi jauh, antara lain:
· Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan
memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll.
· Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca.
· Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh
penguatan antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna
parabola yang kecil yang biasa digunakan untuk kabel TV, atau
membuatnya sendiri.
Gambar Arsitektur Protokol Komunikasi
Modul NTW.MNT.201(2).A 12
Membangun Jaringan RT/RW-net
Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang
tersambung ke internet 24 jam melalui wireless internet, adalah
mengkaitkan tetangganya untuk dapat tersambung ke internet juga.
Secara bisnis, hal ini cukup menguntungkan dibandingkan bisnis WARNET.
Tampak pada gambar adalah konfigurasi umum RT/RW-net. Sebuah
gateway yang beroperasi 24 jam tersambung ke internet secara wireless
disambungkan ke jaringan komputer lokal (LAN) melalui card ethernet
yang ke dua.
Jarak dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca merupakan dua
tantangan yang harus dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net.
Memang jaringan IntraNet di kantor maaupun WARNET dalam hal ini jauh
lebih mudah karena biasanya diinstalasi dalam ruangan.
Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasikan secra reliable untuk jarak
100-150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut untuk
menjangkau jarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik yang
baik untuk membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk
membangun jaringan RT/RW-net yang relatif murah.
Instalasi sebuah RT/RW-net
Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di
jaringan RT/RW-net. Semua gambar adalah milik pak Michael Sunggiardi
yang dapat diambil disitus di http://www.bogor.net/idkf/.
Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat
sinyal UTP kabel agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada
Modul NTW.MNT.201(2).A 13
banyak pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar
tahan terhadap gangguan cuaca.
Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk
menagkal petir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke
dalam pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah
supaya mudah melakukan pemeliharaan.
Gambar Topologi Adhoc Network
c. Rangkuman
Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah
pemasangan jaringan berbasis luas adalah jarak dan ganguan cuaca
yang akan menggangu frekuensi 2,4 Mhz menjadi lemah, yang
harusnya mendapatkan signal 80–95 %. contoh Wan yang akan kita
ambil adalah system RT/RW net,dimana system ini sudah berkembang
di beberapa kawasan di Indonesia.Serta beberapa trik untuk merawat
dan mengamankan perangkat– perangkat Wan ( wide area network).
d. Tugas
a. Periksa dan catat jenis kartu jaringan yang digunakan pada client
dan server serta jenis kabel yang digunakan dalam jaringan
berbasis luas tersebut
b. Periksa dan catatlah seting konfigurasi jaringan berbasis luas yang
digunakan dalam praktik tersebut!
Modul NTW.MNT.201(2).A 14
c. Lakukan konfigurasi ulang pada kartu jaringan di komputer client
anda pada nomor TCP/IP yang berbeda catat hasilnya! Apakah
masih dapat berkomunikasi komputer lain?
d. Kenapa?
e. Tes Formatif
1) Jelaskan instalasi RT/RW net
2) Bagaimana kita membangun jaringan RT/RW Net
3) Sebutkan Perangkat untuk instalasi luar ruangan?
f. Kunci Jawaban Formatif
1) Instalasi ini harus menggunakan tower, anti petir, lalu kabel UTP,
radio indoor/outdoor, switchub,antenna grid/omni,lalu dari tower di
pasang Antena yang dihubungkan ke radio emngguanakan kabek
pictel, lalu dari radio dihubungkan ke kael utp deng RJ 45 ke switch
hub, swith hub dapat langsung dihubungkan ke setiap client yang
bergabung di RT/RW net.
2) Setelah kita tersambung ke koneksi internet 24 jam maka kita
dapat membagi bandwith internet ke setiap client yang bergabung
dalam Rt/Rw net.Setiap client dapat mengakses internet dengan
mengunakan PC ( personal komputer ) di rumahnya masing –
masing.
3) Antena Luar (gried/omni), Radio Indoor/outdoor,Pc router, Wireless
router.
Modul NTW.MNT.201(2).A 15
g. Lembar Kerja
Alat dan bahan:
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan
sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem
operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu
jaringan)yang telah terpasang pada komputer server maupun
workstation, kabel UTP untuk menghubungkan komputer server
dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang
(Crimping tooll).Wire less router
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari
aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar.
4) Letakkan komputer/wire less pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel
penghubung terpasang dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat computer/wire less (magnet,
handphone, dan sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas
computer/wiree less.
8) Gunakanlah komputer/ wire less sesuai fungsinya dengan hatihati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Modul NTW.MNT.201(2).A 16
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada
komputer server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik (tidak
longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub
dan komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root)
dengan user name dan pasword admin.
6) Periksa radio indoor/outdoor dalam kondisi baik.
7) Sambungkan radio dengan antenna menggunakan kabel UTP
dimana kabel tesebut harus diposisi croos.
8) Periksa lampu radio apakah hidup lampu powernya.
9) Periksa lampu LAN ( eth ) apakah hidup.
10) Perika lampu frekuensi radio hidup (berkedip)
11) Jika ketiga lampu sudah dalam keadaan hidup maka radio
berjalan dengan baik.
12) rapikan tempat kerja anda.Kegiatan Belajar 2: Memilah Masalah
Berdasarkan Kelompoknya
13) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server
dan client.
14) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer
server dengan client.
15) Matikan komputer dengan benar.
16) Rapikan dan bersihkan tempat praktik
Modul NTW.MNT.201(2).A 17
Kegiatan Belajar 3: Membahas tentang menganalisa DHCP clien
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
2) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat
jaringan agar tidak mengganggu keseluruhan sistem
3) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat
jaringan dari sisi hardware
4) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat
jaringan dari sisi software
a. Uraian Materi
Konsep DHCP Server
Mengingat alamat IP yang sudah digunakan oleh setiap komputer tentulah
bukan suatu pekerjaan yang mudah dan santai, apalagi terdapat lebih dari
seratus komputer. Setiap instalasi komputer baru, Anda harus menari IP
yang belum terpakai atau IP akan bentrok. Belum lagi komputer yang
rusak dan diganti sehingga Anda harus mengingat kembali alamat IP yang
lama, maka munculah ide untuk mengotomatisasi pengalamatan IP
dengan DHCP (gambar 5.1)
Komputer yang telah dikonfigurasikan agar menggunakan DHCP, sewaktu
dihidupkan akan menari apakah di Network terdapat DHCP Server dan
komputer tersebut akan berteriak: hai, saya mau menyewa IP, apakah
ada yang menawarkannya?”. DHCPServer yang mendengar adanya pihak
yang mencari akan berkata “ok, saya adanih IP untuk disewakan, nonya
adalah sebagai berikut bla bla bla.......... Apakah Anda tertarik?”.
Komputer yang mendapatkan penawaran dari DHCP Server ini akan
memilih dari sekian penawaran IP secara acak jika dalam network
terdapat beberapa DHCP Server. Ketika pilihan sudah diputuskan,
komputer akan mengatakan ke salah satu DHCP Server “ok, saya akan
meminjamnya dari Anda DHCP Server”. DHCP Server akan menjawab lagi
untuk terakhir kalinya“ok”.
Modul NTW.MNT.201(2).A 18
Proses penyewaan alamat IP seara teknis adalah:
1. Client mengirimkan broadcast DHCPDISKCOVER untuk mencari DHCP
Server.
2. DHCP Server yang tersedia mengirimkan DHCPOFFER serta IP dan
waktu penyewaan.
3. Client yang menerima penawaran IP dari DHCP Server mengirimkan
DHCPREQUEST.
4. Proses terakhir, DHP Server mengirimkan DHPPACK.
Pembaruan Penyewaan IP
Sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke komputer client, DHCP
Server akan mengatakan, “OK, saya akan menyewakan IP ini untuk Anda
selama sekian hari”. Agar komputer client bisa tetap aktif dan
berkomunikasi dalam jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan
penyewaan kembali sebelum masa akhir penyewaan IP habis.
Komputer client akan secara otomatis memperbaharui penyewaan IP
ketika mencapai 50% dari masa waktu penyewaan dengan mengirimkan
DHCPREQUEST ke DHCP Server. Jadi misalkan saja penyewaan IP adalah
8 hari, maka pada hari ke 4, komputer client akan mencoba
memperbaharui penyewaan IP ini secara otomatis. Andaikan saja pada
saat penyewaan mencapai 50% dan penyewaan IP kembali gagal
dilakukan karena DHCP server sedang diperbaiki, maka komputer secara
otomatis akan mencoba lagi memperbaharui penyewaan IP pada saat
masa sewa mencapai 87.5%. Bagaimana jika komputer client tetap tidak
dapat memperbaharui masa penyewaan IP tersebut? Maka tidak seperti
hukum di Indonesia yang bisa seenaknya dimainkan, komputer client
harus melepaskan IP yang telah disewa dan mencari DHCP server yang
lain atau tidak mendapatkan alamat IP yang baru.
Modul NTW.MNT.201(2).A 19
Instalasi DHCP Server pada Windows 2003
Sebelumnya sudah kita bicarakan setting IP otomatis yang akan
mengambil konfigurasi IP melalui DHCP Server, pada bagian ini akan kita
lihat bagaimana melakukan instalasi dan pemakaian dari DHCP server.
Windows 2003 seperti juga pada server pendahulunya (Windows 2000
NT) sudah mengikutsertakan servies untuk berfungsi sebagai DHCP
server. Walaupun services dari DHCP ini tidak terinstalasi secara default,
tapi Anda bisa menginstalnya dengan sangat mudah, yaitu melalui menu:
Start > Control Panel > Add Or Remove Programs > Add/Remove
Windows Components > Networking Services > Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP).
Scope
Tugas DHCP server adalah memberikan IP atau yang lebih dikenal,
menyewakan IP ke client. IP apa saja yang disewakan ke client? IP yang
ditawarkan atau biasanya range IP yang ditawarkan oleh DHCP server
disebut sebagai scope. Misalkan Anda mempunyai scope antara 10.10.1.1
s/d 10.10.1.3, artinya DHCP server Anda bisa memberikan IP ke tiga
komputer sekaligus, yaitu 10.10.1.1, 10.10.1.2, dan 10.10.1.3.
Biasanya saya memberikan range IP secara lengkap ke dalam DHCP. Jadi
misalkan network saya menggunakan IP 192.168.0.0/ 24 (subnet mask
255.255.255.0 jika Anda lupa dengan arti dari angka 24 ini) atau
192.168.0.1-192.168.0.254 maka saya akan membuat range “Start IP
address” dengan nilai 192.168.0.1 dan “End IP address” dengan nilai
192.168.0.254. Bagaimana jika nomor IP 192.168.0.9 dan 192.168.0.10
sudah terpakai untuk server saya? Apakah tidak bentrok jika DHCP masih
Modul NTW.MNT.201(2).A 20
tetap menawarkannya? Tentu saja akan bentrok jika DHCP server Anda
menawarkannya, karena itulah nantinya harus Anda set agar IP yang
sudah digunakan jaringan lagi ditawarkan melalui pilihan Exclude.
Sebagai sedikit gambaran dalam perancangan penggunaan IP, misalkan
saya mempunyai network range yang digunakan 192.168.0.1 s/d
192.168.0.254, maka saya akan tetapkan, semua server harus
menggunakan IP permanen antara 192.168.0.1-192.168.20, untuk alat
network seperti swicth, router dan lain-lain akan menggunakan range IP
192.168.0.21-192.168.0.50. Nantinya pada DHCP server saya tinggal set
agar range IP dari 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50 harus di-exclude atau
tidak boleh ditawarkan ke client. Pada saat pemasangan server baru, saya
tinggal menggunakan salah satu IP dari range IP 192.168.0.1-
192.168.0.20 dan tidak perlu melakukan apapun pada DHCP server yang
sedang berjalan. Tentu saja Anda bisa melebarkan range IP untuk server
maupun alat-alat komunikasi sesuai dengan kebutuhan Anda dan
nantinya.
Untuk mengaktifkan sebuah scope, klik gambar server kemudian pilih
Action > New Scope atau klik kanan New Scope. Kolom “Start IP
address” dan “End IP address” meminta Anda agar memasukan alamat IP
awal dan alamat IP akhir yang akan digunakan. Karena saya
menggunakan network 192.168.0.0/24 maka saya bisa memasukan IP
192.168.0.1 pada kolom “Start Ip address” sedangkan pada kolom “End Ip
address” dimasukan IP 192.168.0.254 (ingat alamat 192.168.0.0 dan
192.168.0.255 tidak bisa digunakan). Selain “Start IP address” dan “End
IP address” Anda juga harus mengisi subnet mask yang digunakan dalam
bentuk jumlah bit (length) atau dalam bentuk desimal.
Modul NTW.MNT.201(2).A 21
Seperti yang telah saya dijelaskan, Anda bisa memasukan IP dalam scope
yang tidak boleh disewakan ke client pada bagian “Add Exculusions”. Pada
bagian ini Anda bisa memasukan per IP secara satu persatu atau dalam
suatu range. Disini terlihat betapa membantunya desain penggunaan IP
yang telah saya lakukan sehingga saya hanya perlu memasukan IP range
192.168.0.1 s/d 192.168.0.50 dari pada saya harus memasukannya satu
per satu IP yang digunakan oleh server dan alat-alat komunikasi jaringan.
Untuk memasukan IP satu per satu, Anda bisa memasukannya dalam
Start IP address dan End IP address dengan IP yang sama. Jadi misalkan
Anda mempunyai satu IP yang harus di-exclude yaitu 192.168.0.100,
maka masukan IP 192.168.0.100 dalam kolom “Start IP address” maupun
“End IP address” kemudian klik tombol Add (Gambar 5.4).
Durasi penawaran-penawaran IP oleh DHCP server ke client dimasukkan
ke dalam bagian “Lease Duration” (Gambar 5.5). Jadi pada bagian inilah
Anda menentukan berapa lama sebuah komputer yang meminjam IP dari
DHCP server harus memperbarui IP yang telah dipinjamnya. Secara
default, waktu yang terisi adalah 8 hari yang tentu saja sudah cukup lama.
Semakin lama waktu sewa tentunya lalu lintas data pada jaringan Anda
juga akan semakin sedikit; tapi saya sendiri lebih suka waktu penyewaan
atau lease duration selama 1 hari selama suatu jaringan belum benarbenar
dirancang dengan sangat baik. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi perubahan-perubahan kebijakan seperti alamat server DNS
yang berubah dan lain-alin. Dengan lease duration 1 hari, kenaikan lau
lintas data akan cukup terasa jika terdapat ratusan komputer karena
proses pembaruan dan penyewaan menggunakan sekitar empat kali 576
bytes. Setelah mendapatkan network yang lebih mantap, Anda bisa secara
bertahap menaikan lease duration secara bertahap.
Modul NTW.MNT.201(2).A 22
Selain konfigurasi IP yang disewakan ke client, Anda juga bisa mengatur
alamt DNS, Default Gateway dan lain-lain (Gambar 5.6). Dengan
demikian, penyewaan IP oleh client berupa satu paket lengkap dengan
seting alamat DNS, Default gateway dan lain-lain, dan karean alasan inilah
saya lebih suka dengan lease duration selama 24 jam. Andaikan terjadi
perubahan alamat DNS dan perubahan Gateway saya bisa segera
memasukannya ke dalam DHCP server sehingga client tidak perlu
menunggu terlalu lama untuk mendapatkan data yang terbaru, atau saya
tidak perlu mendengar terlalu lama omelan-omelan yang segera datang
dari pengguna.
Pilihan pertama yang bisa Anda informasikan konfigurasi tambahan pada
IP adalah alamat default gateway (Gambar 5.7). Alamat default gateway
ini biasanya merupakan alamat dari router jika Anda terhubung dengan
WAN atau Internet. Default gateway bisa dikatakan sebagai alamat yang
Anda tuju ketika berhubungan dengan network lain yang tentu saja selain
network lokal. Komunikasi dengan network lokal tidak akan bisa melalui
default gateway, karena itu Anda tidak bisa merancang dua network yang
dihubungkan dengan leased line dan router dengan alamat network yang
sama.
Pada bagian selanjutnya, Anda bisa memasukan domain yang digunakan
dalam network pada kolom ”Parent Domain” yang dalam contoh ini adalah
jasakom.com (Gambar 5.8). Selanjutnya, pada kolom “Server name” dan
“IP address” digunakan untuk memberikan informasi lokasi DNS server
dalam network. Anda bisa memasukan nama server dari DNS server saja
jika tidak hafal dengan alamat IP-nya dan mengklik tombol “Resolve”,
maka alamat IP dari nama DNS yang dimasukan akan diisi secara
otomatis. Selanjutnya jangan lupa mengklik tombol “Add”.
Modul NTW.MNT.201(2).A 23
Setelah seting domain dan informasi DNS, Anda bisa juga memasukan
lokasi WINS (Gambar 5.9). Anda tidak perlu lagi memasukan atau
menggunakan WINS ini jika network atau jaringan yang digunakan
minimal adalahg Windows 2000 dan XP. WINS sebenarnya sudah hendak
dimatikan oleh Microsoft semenjak Microsoft memutuskan untuk
menggunakan TCP/IP sebagai protokol utamanya.
Langkah terakhir adalah mengaktifkan DHP server yang telah diseting
agar bisa segara menajalankan tugasnya. Untuk mengaktifkan DHCP
server ini, Anda tinggal memilih pilihan “Yes, I want to activate this scope
now” (Gambar ).
Setelah DHCP server aktif, Anda akan melihat gambar server DHCP dan
juga berbagai informasi yang penting bagi administrator (Gambar 5.11).
Beberapa hal yang bisa Anda lihat adalah nama scope, kemudian “Address
Pool” yang menginformasikan range dari IP yang boleh dan tidak boleh
(exclude) diberikan ke DHCP client. “Address Leases” menunjukkan IP
yang telah disewa oleh client dan informasi nama komputer yang
menyewa IP tersebut serta kapan IP yang disewa akan habis masa
waktunya (expired). “Reservation” digunakan untuk menunjukkan
pemberian alamat IP tertentu pada komputer yang tetap (akan kita bahas
nantinya). “Scope Option” adalah tambahan informasi pada setting IP
yang telah kita berikan seperti informasi DNS dan informasi Default
gateway. Pada bagian terakhir, yaitu “Server Option” sebenarnya tidak
terlalu banyak berguna karena digunkan hanya jika Anda mempunyai
banyak scope dalam satu DHCP server. Daripada melakukan setting
informasi DNS server pada setiap scope, Anda bisa melakukan setting
pada “Server Option” yang akan menjadi default setting pada semua
scope.
Modul NTW.MNT.201(2).A 24
INFO
Jika Anda ingin mengaktifkan DHCP server dalam network yang memiliki
Active Directory maka terdapat langkah tambahan yang harus Anda
lakukan yaitu otorisasi (authorize). Tanpa otorisasi, DHCP server 2003
Anda tidak akan bisa diaktifkan. Saya katakan DHCP server 2003 karena
jika Anda membuat DHCP server dengan sistem lain seperti Linux atau
Windows NT, Anda tetap bisa mengaktifkan DHCP server tanpa otorisasi.
Untuk melakukan otorisasi, klik menu Action > Manage Authorized
Servies > sorot server Anda dan klik “Authorized”.
Reservation
Jika Anda mempunyai satu komputer yang membutuhkan penyewaan IP
yang selalu sama, Anda bisa melakukannya melalui bagian “Reservation”.
Klik-kanan pada bagian “Reservation” dan pilih “New Reservation”
(Gambar 5.12)
Bagaimana DHCP server bisa mengenal komputer yang tidak mempunyai
alamat IP? Padqa saat client meminta alamat IP, sebenarnya dikirimkan
juga informasi dari alamat MAC atau alamat dari ethernet card yang
digunakan oleh client (MAC adalah alamat fisik sebuah ethernet card yang
selalu unik).
Berdasarkan informasi dari MAC inilah, DHCP server menentukan apakah
komputer yang bersangkutan perlu diberikan IP yang telah ditentukan.
Informasi lainnya selain dari MAC Address, umumnya hanya berfungsi
sebagai informasi lainnya saja seperti “Reservation name” dan
“Description”. Pada kolom “IP Address” Anda memasukan alamat IP yang
akan diberikan khusus ke alamat MAC yang telah ditentukan.
Modul NTW.MNT.201(2).A 25
Pada bagian terakhir Anda akan melihat type support, yaitu berupa DHCP
atau BOOTP. Jika Anda masih ingat dengan konsep diskless atau
komputer tanpa hardisk dan disket yang melakukan boot langsung dan
terkoneksi ke server, maka itulah BOOTP. BOOTP dulunya terkenal di
Novell tapi saat ini tampaknya sudah memudar. Microsoft sendiri juga
tidak mendukung BOOTP dalam produknya.
b. Rangkuman
WAN (Wide Area Network) sebaiknya di setting Ipnya dengan sistem
Automatic atau DHCP, karena lebih memudahkan kita untuk mengatur
IP
(Internet Protocol)di setiap Client yang terkoneksi di areal WAN yang
kita kelola.Jadi Admin tidak perlu mengatur Ip yang ada di client.
c. Tugas
a. Lakukan konfigurasi IP DHCP pada server atau wire less router
b. Lakukan konfigurasi secara DHCP pada setiap Client
d. Tes Formatif
1) Apakah tugas dari DHCP?
2) Apa keuntungan dari DHCP?
q. Kunci Jawaban Formatif
a. Tugas DHCP server adalah memberikan IP atau yang lebih dikenal,
menyewakan IP ke client.
b. Keuntungannya adalah Admin tidak repot lagi untuk menentukan
dan menginstal IP pada setiap client.
Modul NTW.MNT.201(2).A 26
Lembar Kerja
a. Alat dan bahan:
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan
sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem
operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu
jaringan)yang telah terpasang pada komputer server maupun
workstation, kabel UTP untuk menghubungkan komputer server
dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang
(Crimping tooll),serta wire less router.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari
aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar.
4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel
penghubung terkoneksi dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan
sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
Modul NTW.MNT.201(2).A 27
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada
komputer server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak
longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub
dan komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root)
dengan user name dan pasword admin.
6) Hidupkan Komputer client.
7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server
dan client.
8) Setting IP secara DHCP/automatic.
9) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server
dengan client.
10) Matikan komputer dengan benar.
11) Rapikan dan bersihkan tempat praktek
b. Kegiatan Belajar: Pengenalan Admin dan Client
Perbedaan admin dan Cleint adalah admin adalah komputer (Server)
yang dapat menentukan semua akses data baik intranet atau internet
dengan aturan–aturan sistem operasi server yang telah
ditetapkan/berlaku pada setiap sistem operasi. Client adalah komputer
pengikut si admin.Jadi client hanya dapat mengakses data yang telah
ditentukan atau di ijinkan oleh si admin.Contohnya misalkan si admin
tidak mengijinkan data yang ada di drive c: atau di fólder mydocument
di lihat oleh client, maka si admin dapat mengunci drive atau fólder
tersebut dengan aturan yang ada di sistem operasi tersebut.Admin
dapat menginstal dan mengatur DHCP, Domain, Proxy Server, Web
Server, dll. Sedangkan client hanya dapat memakai dan mengikuti
Modul NTW.MNT.201(2).A 28
sistem yang sudah dibuat oleh si admin.Di dalam lingkup WAN (Wide
area network) admin Sangat berperan sebagai wadah tempat
mengirim dan menerima semua akses data dari client–client yang
begabung dalam wadah WAN (Wide area network) tersebut.Misalkan
instalasi RT/RW net maka setiap rumah akan mengupload dan
mendownload dari Server admin yang ada di sekolah kita yang telah
menggunakan jeringan berbasis luas (WAN)
i. Rangkuman
Admin dan Client dalah dua posisi yang berberbeda ibarat si Bos
dengan bawahannya, si penentu dan yang ditentukan.Admin dapat
mengakses semua keperluannya sedangkan client dia harus meminta
ijin dulu dengan si Admin.
ii. Tugas
a. masuklah ke sistem operasi anda sebagai admin. dengan mengisi
user dengan Administrator/root.
2) Masuklah kesistem operasi anda sebagai client
iii. Tes Formatif
1) apakah yang dimaksud dengan Admin?
2) Apakah yang dimaksud dengan client?
iv. Kunci Jawaban Formatif
1) admin adalah si penentu, komputer server yang dapat menentukan
jalannya akses data dengan baik dan benar baik intranet maupun
internet.
2) Client adalah yang ditentukan, komputer yang mengkses data
intranet atau internet yang telah ditentukan hak aksesnya oleh si
admin
Modul NTW.MNT.201(2).A 29
BAB. III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1. Sebutkan Langkah-langkah instalasi jaringan berbasis luas?
2. Sebutkan keuntungan atau kelebihan dari WAN?
3. Sebuah sekolah SMU mempunyai rencana untuk membangun WAN
dan mempunyai lab Komputer dan satu unit server, dimana sekolah
tersebut ingin mebangun RT/RW net di daerahnya, ada 10 unit
rumah yang ingin bergabung dimana 10 unit rumah tersebut masih
dalam komplek yang sama dan berdekatan, lalu ada 2 instansi
sekolah yang juga igin bergabung di lingkungan WAN sekolah kita,
bagaimanakah anda membangun dan menginstalasi WAN tersebut?
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
a. rakit perangkat antenna, lalu sambungkan ke radio dengan kabel
pictel, lalu sambungkan radio dengan kabel UTP mwnggunakan
connector RJ 45.deteksi IP radio melalui server atau pc client
dengan menggunakan aplikasi si radio lalu arahkan antenna radio
client ke antenna WAN yang ada ditempat kita. Ping IP radio client,
bisa juga dengan menggunakan aplikasi software si radio.
b. Keutungannya kita dapat membuat komunitas antara sekolah
menjadi mudah dan menggunakan bandwit intenert dengan cepat
dam murah
c. Kita harus membangun tower di satu titik yang temudah dan
terdekat lalu memsang antenna serta radio.dan membaginya
dengan switch hu kesetiap rumah penduduk, Untuk meng akses ke
sekolah lain maka sekolah tersebut juga harus memasang antenna
dan radio indoor/outdoor untuk dapat mengakses ke WAN yang
kita miliki.
Modul NTW.MNT.201(2).A 30
BAB. IV
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran Mendiagnosis permasalahan perangkat
yang tersambung jaringan berbasis luas. Materi yang telah dibahas
dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi
peserta diklat diharapkan untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta
didik memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik
diagnosis permasalahan perangkat jaringan yang berbasis luas atau WAN
(wide area network) yang lebih jauh sehingga peserta diklat dapat
melakukan tindakan pengisolasian permasalahan yang terjadi pada
jaringan berbasis luas yang tersambung dengan jaringan.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta
evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, peserta diklat dapat
dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat
melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan
modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat
harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul
selanjutnya.
Modul NTW.MNT.201(2).A 31
TOPOLOGI WAN - VoIP
Modul NTW.MNT.201(2).A 32
TOPOLOGI JARINGAN WAN
Modul NTW.MNT.201(2).A 33
TOPOLOGI JARINGAN WAN

0 komentar: